Durhaka kepada ibu merupakan perilaku yang sangat dilarang dalam banyak tradisi dan ajaran agama di seluruh dunia. Dalam ajaran agama Islam, misalnya, durhaka kepada ibu bukan hanya dianggap sebagai tindakan yang buruk, tetapi juga memiliki dampak yang sangat serius baik dari segi spiritual maupun sosial. Artikel ini akan membahas makna durhaka kepada ibu, alasan di balik larangan tersebut, dan dampak yang mungkin timbul dari tindakan ini. Perilaku durhaka bisa berupa tindakan fisik, ucapan yang kasar, atau bahkan sikap tidak peduli yang menunjukkan kurangnya penghargaan dan kasih sayang. Dalam ajaran agama islam, menghormati ibu dianggap sebagai bagian dari ketaatan kepada Tuhan, karena ibu sering kali digambarkan sebagai figur yang sangat penting dan berperan besar dalam kehidupan anak-anak mereka. Diriwayatkan dari Imam Bukhori & Muslim, dan dikutip dari kitab Bulughul Marrom, pada bab kebaikan dan silaturahim.
وَعَنْ اَلْمُغِيرَةِ بْنِ سَعِيدٍ رضي الله عنه عَنْ
رَسُولِ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ: إِنَّ اَللَّهَ حَرَّمَ عَلَيْكُمْ
عُقُوقَ اَلْأُمَّهَاتِ, وَوَأْدَ اَلْبَنَاتِ, وَمَنْعًا وَهَاتِ, وَكَرِهَ
لَكُمْ قِيلَ وَقَالَ, وَكَثْرَةَ اَلسُّؤَالِ وَإِضَاعَةَ اَلْمَالِ مُتَّفَقٌ
عَلَيْه
Dari Al-Mughirah bin Syu’bah radhiyallahu ‘anhu, dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya Allah mengharamkan pada kalian durhaka kepada ibu, mengubur anak perempuan hidup-hidup, menahan dan menuntut, dan dia tidak suka kalian banyak bicara, banyak bertanya, dan menghambur-hamburkan harta.” (Muttafaqun ‘alaih) [HR. Bukhari, no. 5975 dan Muslim, no. 593]
Yang dimaksud ‘uquq atau durhaka pada orang tua adalah membangkang dan meninggalkan berbuat baik kepada keduanya.‘uquq atau durhaka adalah seorang anak menyakiti orang tua dengan perkataan atau perbuatannya.
Kenapa yang dilarang keras dalam hadits adalah durhaka kepada ibu? karena bentuk kedurhakaan yang dilakukan oleh anak sering pada ibunya. Dan ibu adalah seorang wanita yang lemah. Kehormatan ibu juga lebih dari kehormatan pada bapak.
وَعَنْ
عَبْدِ اَللَّهِ بْنِ عُمَرَ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا, عَنْ اَلنَّبِيِّ صلى
الله عليه وسلم قَالَ: رِضَا اَللَّهِ فِي رِضَا اَلْوَالِدَيْنِ, وَسَخَطُ
اَللَّهِ فِي سَخَطِ اَلْوَالِدَيْنِ – أَخْرَجَهُ اَلتِّرْمِذِيُّ, وَصَحَّحَهُ
اِبْنُ حِبَّانَ وَالْحَاكِم
Dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin Al-‘Ashr radhiyallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Keridhaan Allah tergantung pada ridha orang tua dan murka Allah tergantung pada murka orang tua.” (Diriwayatkan oleh Tirmidzi, hadits ini sahih menurut Ibnu Hibban dan Al-Hakim).
Hadits ini menunjukkan keutamaan berbakti kepada orang tua dan mencari ridha keduanya, dan membuat mereka senang (bahagia). Karena ridha dan kecintaan Allah itu datang karena keridhaan orang tua, murka Allah itu datang karena murka orang tua. Siapa yang berbuat baik pada orang tua, maka ia telah menaati Allah. Siapa yang berbuat jelek pada orang tua, berarti ia telah membuat Allah murka.
Contoh perbuatan yang tercela dalam kehidupan sehari-hari ialah
- Membentak atau meninggikan suara kepada orang tua.
- Tidak menghargai atau tidak menghormati orang tua.
- Tidak memenuhi hak orang tua, seperti tidak memenuhi kebutuhan, tidak membantu pekerjaan, atau tidak memenuhi permintaan yang tidak merugikan diri sendiri.
- Mencela orang tua.
- Berani memerintah orang tua.
Di Zaman Rasulullah, seperti kisah Al Qamah. Dia dikenal seorang yang rajin beribadah dan banyak bersedekah. Sayangnya, menjelang ajal, dia tidak bisa mengucapkan laa ilaaha illallah. Ketika ajal Al Qamah hampir datang, istri Al Qamah menyuruh seseorang untuk menemui Rasulullah SAW. Rasulullah lalu mengutus Bilal, Ali, Salman, dan Ammar untuk melihat kondisi Al Qamah. Setelah melihat kondisi Al Qamah. Bilal lalu melaporkan keadaan Al Qamah yang akan menghadapi ajal kepada Rasulullah.
Rasulullah pun mengutus Bilal untuk menemui ibu Al Qamah yang sudah tua. Ibu Al Qamah akhirnya datang menghadap beliau. Rasulullah meminta penjelasan kepada ibu Al Qamah tentang anaknya. Ibu Al Qamah lalu bercerita bahwa Al Qamah adalah seorang anak yang rajin salat, puasa, dan sedekah. Namun, dia sangat marah kepada Al Qamah karena Al Qamah telah menyakitinya. Al Qamah tidak mematuhinya dan lebih peduli kepada istrinya.
Rasulullah lalu berkata, “Kemurkaan ibunya itulah yang mengunci lidahnya untuk mempersaksikan bahwa tiada tuhan selain Allah.”
Rasulullah lalu memerintahkan Bilal untuk mengumpulkan kayu bakar untuk membakar Al Qamah.
Ibu Al Qamah terkejut mendengar perintah Rasulullah. Rasulullah menjelaskan pada ibu Al Qamah bahwa siksaan Allah itu lebih berat dan lebih kekal. Jika dia ingin Allah mengampuni Al Qamah, ia harus merelakan atau meridai Al Qamah. Akhirnya, ibu Al Qamah mau memaafkan Al Qamah dan meridainya.
Rasulullah lalu meminta Bilal menemui Al Qamah. Ketika Bilal sampai di pintu rumah Al Qamah, Bilal mendengar Al Qamah sedang mengucapkan laa ilaaha illallah, lalu meninggal dunia. Seperti yang tertera dalam QS. Al-isra’ (23)
وَقَضٰى
رَبُّكَ اَلَّا تَعْبُدُوْٓا اِلَّآ اِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ اِحْسٰنًاۗ
اِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ اَحَدُهُمَآ اَوْ كِلٰهُمَا فَلَا تَقُلْ
لَّهُمَآ اُفٍّ وَّلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَّهُمَا قَوْلًا كَرِيْمًا
Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah engkau membentak keduanya, serta ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik.
Salah satu perbuatan durhaka kepada kedua orang tua adalah tidak menaati apa yang diperintahkan atau diminta oleh keduanya. Termasuk mengucapkan kata “ah” kepada orang tua saat mereka meminta tolong.Top of FormBottom of Form Larangan berkata “ah” kepada orang tua adalah salah satu hal yang harus dihindari oleh anak. Sebab, berkata “ah” termasuk perbuatan dosa baik itu dilakukan secara sengaja atau pun tidak.
Kesimpulan dari pernyataan tersebut adalah bahwa hubungan antara anak dan orang tua sangat penting dalam pandangan agama. Keridhaan Allah bergantung pada seberapa baik kita memperlakukan dan memenuhi hak-hak orang tua kita. Sebaliknya, jika kita membuat orang tua marah atau tidak puas, itu dapat mendatangkan murka Allah. Dengan kata lain, menyenangkan hati orang tua adalah cara untuk mendapatkan ridha Allah dan menghindari kemarahan-Nya. Anak yang durhaka terhadap orang tua tentu akan mendapatkan murka dari Allah SWT, terlebih kepada anak yang durhaka kepada seorang ibu, maka Allah akan menimpakan azab yang paling pedih, karena seorang ibu rela mengorbankan nyawanya demi kita. Itulah mengapa dalam Islam Allah meletakan kedudukan ibu sebagai orang yang mulia.
Top of
Form
Bottom of
Form
kelompok Penulis:
- Nayla dhikrina
- Aisyadanah
- Trisna ayu
- Fauziah
- Clarisa audy
- Nadia rahmasani
- Happy listya
Tinggalkan Komentar